Mungkin
dari sebagian besar pembaca menganggap ini hanya isapan jempol 'gajah' belaka
karena apa yang di bahas Achmad Rohany sama sekali 'ga fair' dan 'ga mutu',
namun apa yang di tulis di dalam artikel ini mungkin sedikit akan menambah
pengetahuan kita untuk mulai berpikir kembali guna menjalani hubungan
'prostisius' yang akrab di kenal dengan PACARAN tersebut dengan Logika yang
Sehat. So, WTF (Will Think Future)??? Check it slow... haha
Hmmm..
Gimana yah Rasanya Pacran ITu ???
"Jatuh Cinta, Berjuta
Indahnya...
Biar hitam biar putih manislah
nampaknya...
Dia jauh aku cemas tapi hati
rindu...
Dia dekat aku senang tapi salah
tingkah...
Dia aktif aku pura-pura jual
mahal...
Dia diam aku cari perhatian oh
repotnya..."
Dari kutipan lagu di atas yang
Populer pas zaman Bu Mega Wati, Pak SBY, Pak JK baru mengenal apa itu jatuh
cinta dahulu kala, kita bisa melihat beberapa representasi dari bentuk perasaan
apa saja yang dapat di rasakan saat pra dan pasca PACARAN. Bait ke dua
misalnya, bisa sama sama kita lihat bahwa PACARAN itu dapat menyebabkan 'buta
warna' pada individu sehingga mengakibatkan krisis kepercayaan terhadap warna
.(what the hell)? Kemudian Bait ke dua hingga ke tiga, nah disini kita di
ajarin buat menjadi sesosok pribadi yang 'lebay', pesimistis plus munafik. (nah
lo kenapa emang..)? Come on, pertama loe bukan orang tuanya bukan saudaranya
apalagi suami atau istrinya, ngapain loe cemasin dia? Udah gitu, loe pesimis
man jadi orang karena loe ga PD pas ketemu dia jadi langsung salah tingkah. Dan
bayangin loe itu munafik karena sok jual mahal di depan dia, padahal semua
orang tau kucing itu bakal histeris kalo liat ikan asin, #Istighfar 3x sambil
ngelus dada. Trus yang paling Gila adalah pas kata terakhir. Ya! PACARAN memang
akan mendatangkan ribuan bahkan lebih masalah yang akan kita rasakan sehingga
membuat kita RRRRRrrrrreeeeeeppppooootttt, (of course).
Banyak dari kita pasti sudah
merasakan ke'Dahsyatan' dari hal tersebut, dan memang ada yang sukses hingga
menikah, namun ada juga yang kandas bagai kapal yang menabrak mercusuar. well,
gua ga ada maksud buat melonggarkan hubukan 'kalian' dan juga aga ada maksud
buat 'nyari ribut', but look man? Langit tuh ga bakal bocor bagai genteng rumah
loe kalau loe jauhin yang namanya PACARAN. Sekarang gini ya sob, sebagai sobat
pendengar yang baik, terus terang gua muak liat curhatan loe yang bisa bikin
bayi primata 'ngedrop' gara gara ill feel ma cerita yang tiap harinya sama,
pasalnya isi dari curhatan loe itu kuno dan ga keren guys. Coba bayangin, tadi
pagi hingga siang loe jalan bareng trus ketawa ketiwi bareng dia, ehh sorenya
loe berantem, lah malamnya lebih parah, loe nangis karena sakit hati dan
ngancem pengen gantung diri di bawah pohon toge (emang toge ada pohonnya)? trus
besok pagi loe jalan bareng lagi. Arrrrrrggghhhh,, padahal tadi malam loe tuh
uda PeDe 1501% bilang ke gua dengan wajah serius ala ala Einstein lagi
presentasi Kacang kulit garuda kalo loe uda mantap buat lupain dia, kok
perubahan signifikan yang malah gua lihat dalam durasi yang se singkat itu?
Memang sih cinta itu buta, tapi kok cinta bisa membedakan mana honda Jazz dan
mana honda beat ya? What ever lahh, everyhings about Love... Okey, trus apa
hubungannya dengan kriminal sama korupsi? Mari kita lanjutkan ke pembahasan
yang lebih dalam.
Kok
Pacaran bisa di Samain sama Korupsi sihh ... ???
Jadi gini Bro n Sis, PACARAN dan
Korupsi jika di tinjau dari etimologi serta terminologi bahasa, memang jauh
berbeda, namun isinya sama Boss! Baik itu PACARAN dan Korupsi, adalah sama sama
mencuri yang bukan hak miliknya pribadi, (Nah lo ga nyambung). Hehe, gini
gini... menurut gue PACARAN itu adalah : pencurian hak milik secara paksa terhadap individu dari
pendampingnya yang sah, dan berstatus 'Illegal'* !
(Waduh, Kok gitu)? Iya lah... masa iya kana'budu wa iya kanasta'in? :p. Dari
definisi di atas, mari kita kaji satu per satu dari kata kata 'klaim negatif'
gue di atas. Kalimat yang pertama gays, "pencurian hak milik secara
paksa", mungkin udah sedikit banyak ngasih gambaran lah ya tentang
persamaan PACARAN dengan Korupsi bedanya hanya di materi yang di curi lah kira
kira begitu. "secara paksa", maksudnya yang memaksanya adalah hasrat
hati atau nurani atau yang lebih halus jika di sebut nafsu. Lanjut, "dari
pendamping yang sah", maksud gue disini adalah Orang tua, wali ataupun
calon pendampingnya yang di akui oleh konstitusi dan sudah layak untuknya. And,
terakhir adalah statusnya yang illegal! Kali ini gua mesti bilang WoW begini,
helloooww seperti yang sudah gua bilang sebelumnya, mana ada PACARAN yang legal
sesuai UUD atau Agama? Loe itu cuman muasin hasrat doank, kalau loe memang
cinta, kenapa nolak pas di ajak nikah? So, Loe ga malu donk menebang kayu di
hutan tanpa izin sama pemiliknya, kalau kayak gitu mungkin kadar rasa malu loe
sudah terkuras habis kali. :D
Nih gua kasih tau yah, di zaman
sekarang mana ada muda mudi yang berani ngaku nerima pasangannya hanya karena
tampang dan materinya? Jawaban dari semuanya pasti sama yaitu "Aku nerima
kamu apa adanya kok.." Ya elaah, kalo cuman janji janji anggota dewan
kayak gitu sihh, anak gaul ala 60 an juga uda ga mempan kalee, kalo emang
jentel bilang kayak gitu pas udah duduk bareng di pelaminan donk, paling pas
hari ini bilang gitu... bentar lagi ngambek gara gara ga di beliin kue ultah
:'(. Trus esensi loe pacaran sama visi dan misi menjalin hubungan di luar nikah
loe itu apa? Biar bisa rasain berbagai macam tipe dan karakter sebelum di
stempel gitu? "Buat anak kok di coba coba". Dizaman globalisai yang
serba kompetitif ini, kita di tuntut Kapitalisme untuk hidup yang konsumtif dan
serba individualis termasuk urusan ego dalam berpacaran. Ga heran sekarang
banyak berita di TV korban aborsi, si ayah dan ibu (ada yang masih di bawah
umur) yang 'belum menikah' tega membunuh janin hasil perbuatan tanpa tanggung
jawab mereka. Ada juga karena ga mau bertanggung jawab, pasangannya malah di
bunuh juga. Hadeeeehhh. Bagi para cewek, ini hanya sekedar peringatan halus dan
semoga dapat menjadi acuan dalam perencanaan untuk berpasangan dengan tidak
ceroboh, cowok itu bajingan (tapi ga semua yee) dan kalian itu korban. Ga hanya
cewek yang jadi korban, dari sifat yang gue sebut di atas sebagai perilaku
konsumtif, banyak cewek yang matre di banding cowok man. Jangan kaget kalau
duit di dompet tinggal receh semua pas loe balik dari kencan loe, trus loe
gantung diri atau minum racun gara gara tagihan kartu kredit numpuk, cicilan
belum selesai dan utang dimana mana. So, ga ada pikiran loe ya ngabisin duit
sama pasangan yang illegal terus mending kalo itu duit sendiri, nah kalo itu
duit dari orang tua? Udah jatuh, ketimpa tangga, trus jatuhnya pas lagi boker
lagi di kamar mandi malem malem dan lampunya koslet (ga kebayang deh). Intinya
adalah bagaimana kita bisa menjaga diri dari hal hal tersebut di atas dengan
cara mempersiapkan diri secara lahir bathin, moril serta materil untuk
merangkai suatu hubungan yang berkualitas serta tentunya sah secara Agama dan
Negara atas dasar cinta bukan atas dasar nafsu.
Pacaran
adalah zina dalam bentuk yang minimalis
"Kue yang di tata rapih,
dibungkus, kemudian di masukan ke etalase toko lebih berkualitas di banding kue
yang di jajakan di atas daun daunan tanpa penutup sehingga banyak lalat yang
menghinggap dan berada di pinggir jalan, meski keduanya adalah barang dagangan".
Gua ga munafik kalo gua juga
pernah pacaran. Dan gua juga ga munafik kalo motif gua adalah pengen tau dan
pengen belajar berbagai farian tipe serta karakter cewek. Tapi gua kemudian
sadar sekaligus sedih, cewek itu adalah mahluk yang sangat berharga yang patut
di jaga dan di hormati, karena dari merekalah kita dan jutaan ummat di dunia
ini di lahirkan. Tapi kenapa kehadiran mereka itu cuma buat kita (cowok
playboy) mainin? gimana rasanya jikalau cewek tersebut adalah adik atau
saudara, kerabat dan keluarga kita jika di perlakukan demikian oleh orang lain?
Bayangkan jika Hape BeBe kita di mainin terus di jatuhin hingga rusak oleh adik
adik kita, pastinya selaku manusia normal yang memiliki emosionalitas kita akan
bertindak spontan dan reaksioner sesuai kadar emosi kita. Nah, kemudian bayang
jika yang terjadi pada benda mati tersebut, terjadi pula pada benda hidup yakni
manusia perempuan. Maka jika di katakan berharga, kita wajib menjaga jug
menghormati keberadaan mereka sehingga tidak ada yang namanya "Penindasan
terhadap kaum yang lemah". Bukan berarti gua menganggap perempuan itu
lemah, tapi sudah pada kodratnya laki laki itu adalah pelindung bagi perempuan.
Ibrat Analogi dari kueh di atas, Laki laki dan perempuan yang terhormat menjaga
dirinya jauh lebih berharga dari mereka yang tidak pandai menjaga diri sehingga
'kebablasan'. Dari situ gua berpikir bahwa mungkin itu sebabnya dalam agama gue
(Alhamdulillah gue Muslim) untuk tidak bersentuhan dengan lawan jenis, karena
kontak fisik dapat menimpulkan rangsangan, jika di artikan dalam bahasa Arab
yakni 'Syahwat' dan dapat menjadi stimulus bagi perzinahan. Ingat! zinah bukan
hanya melakukan hubungan suami istri bagi yang belum menikah, tetapi juga ada
kategori semisal zinah mata ketika melihat, zinah telinga ketika mendengar,
zinah mulut ketika berbicara, bahkan zinah akal ketika berfikir. Agama telah
memerintahkan kita untuk tidak boleh sekali kali mendekati zinah (mendekat aja
ga boleh apa lagi melakukannya)? Namun banyak hal tidak terduga yang bisa membawa
kita untuk terjerumus ke lubang yang penuh dengan siksaan dunia maupun akhirat
itu dewasa ini, apa lagi kita hidup di zaman yang serba bebas dan 'liar'
seperti sekarang, meskipun berawal dari PACARAN itu sendiri. So, Waspadalah...
Waspadalah!!! #Bang Napi
Kenapa
Bisa PACARAN dan Korupsi di Samakan perilaku Kriminal ?
"Perasaan adalah kutukan
bagi manusia yang membuat mereka berpikir dengan hati"... (Anonimous)
Ada yang bilang kalau gue itu
cuma nyari nyari sensasi trus buat artikel yang 'ga mutu' bin 'ga penting'
dengan membuat perbandingan yang keliru. Bagi gue, just enjoy it itu hak loe
dan ini Negara Demokrasi dimana setiap orang bebas mengemukakan ekspresi maupun
aspirasi ke publik mas bro dan mba bro. Selain gue belajar nulis, ga ada salahnya
khan kalo berbagi secuil dari pengetahuan yang gue dapat untuk kalian semua.
Sekarang pertanyaanya adalah kenapa gue membuat perbandingan antara PACARAN dan
Korupsi yang ga jelas asal usul historis biografinya, udah gitu bilangnya
Kriminal lagi? Woles ma men, ga usah naik darah atau langsung salting gitu pas
udah baca (jahh.. keGeEran gue), di sini gua cuma pengen berbagi pengalaman
dari dari beberapa sumber yang gua wawancarai melalui curhat colongan sepanjang
malam, hingga buku buku panduan yang mengarahkan kita ke 'penyesatan opini'
terhadap Budaya Sekuler ini bahwa, memang sejatinya banyak hal negatif yang di
rasakan ketimbang positif selama menjalani hubungan 'illegal' tersebut,
meskipun ada juga yang sampai pada pernikahan dan hidup menderita.. eh salah
bahagia maksudnya ;). Di sini gue mengambil posisi hanya sebagai pengamat dan
bukan sebagai Politisi serta aktifis yang sangat cerdik mempresentasikan fakta
dan data atas suatu kasus. yang ingin gua garis bawahi disini adalah Dampak
teknis yang di rasakan oleh para tersangka baik Koruptor maupun Pacartor atau
apalah istilahnya itu bahwa, selain hidup dalam kenikmatan yang semu keduanya
sama sama bersifat merugikan banyak pihak karena sifatnya yang illegal serta
melibatkan faktor finansial di dalamnya (itu yang paling fundamental). Sama
sama Kriminal karena keberadaanya nya dilarang Agama, tidak di akui secara
resmi oleh Negara, dan kadang merugikan banyak pihak di sebabkan Budget yang
begitu Besar dari anggaran yang di butuhkan, bisa hilang hanya sekejap mata.
Konklusinya
dari saya Pribadi. . .
" Indahnya Cinta hanya
sementara...
Bahagia di dunia bukanlah
segalanya...
Nafsu dan Emosi hanya membawa
derita...
Kembalikan saja semua pada sang
Pencipta " (Achmad Rohany)
Sungguh indah nya jika di dunia
ini manusia bisa hidup tanpa ada emosi dan nafsu yang menjadi kekurangannya.
Memang benar manusia bukanlah mahluk yang sempurna, namun dengan adanya
kelebihan dan kekurangannya lah yang membuat manusia terlihat sempurna. Manusia
memang kerap jauh dari apa yang di ucapkannya, sehingga lalai untuk menularkan
kebaikan secara menyeluruh kepada sesamanya. Hal tersebut juga dapat kita lihat
di sekeliling kita, banyak para jomblowers yang kini sudah tidak memakai status
itu lagi dan melupakan komitmen awalnya untuk tidak fokus pada PACARAN. Punya
pacar memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi sebagian orang, tapi di sisi
lain ada juga orang yang terlalu teliti dalam menilai suatu hubungan sehingga
langsung menjastifikasi PACARAN sebagai tindakan KRIMINAL termasuk saya. ^_^.
Coba kita dengar sekilas lagu
"Jomblo" Hak ciptanya Saykoji yang kira kira ada sepenggal kalimat
yang bunyinya "Pantesan Loe Jomblo Sepanjang Abad, Berpikir dewasa aja
masih super lambat... dan bla bla bla". Hal tersebut meyakinkan bahwa bagi
para jomblowers yang belum memiliki pasangan (di luar nikah) di anggap masih
memiliki pemikiran yang kekanak kanakan sehingga cenderung dangkal serta tidak
dewasa. Padahal jikalau kita merenung, berpikir dengan teliti serta memahami
dengan sebaik mungkin bagaimana mekanisme berpacaran dari aspek bibit, bebet,
bobotnya hingga laba ruginya, maka sangat di sayangkan pabila kita terus
terusan membuang banyak waktu, tenaga serta biaya hanya untuk sebuah status
yang tidak berarti apa apa karena desakkan keadaan juga situasi serta
kondisi... Hiii kira kira kyk gitu dehh gambarannya
Untuk itu, besar harapan gue
kepada rekan rekan yang masih jomblo maupun yang sedang PACARAN akan sebuah
pesan kuno yang keluar dari mulut wanita tua di rumah yang mengaku pernah
melahirkan kita bahwa " Jodoh itu ada di tangan Tuhan Yang Maha Esa".
Olehnya itu kita hanya perlu berdo'a seikhlas ikhlasnya dan berjuang sekeras
kerasnya mempersiapkan kebutuhan demi membangun sebuah hubungan yang sakral
lagi bermartabat. Jika mengaku jentel dan dewasa, harus siap untuk bertanggung
jawab, kendati Tuhanlah yang nanti menentukan.
Dan konklusi dari saya sangatlah
simpel dan Klasik...
"NIKAH dulu, baru
PACARAN..." Sekian dan Terima kasih bagi yang mau membaca, memahami dan
mempraktekannya, Wassalam.
Penulis yang ga peduli
tulisannya bagus atau tidak, yang penting bermanfaat ^_^v
(Utan Kayu, 8 Maret '13 @10:00
am)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar