Dua tahun kemudian. Aku belum
sempat melanjutkan sekolah hingga tingkat SMP. Hal itu di sebabkan karena semua
sekolah menolak permintaan orang tuaku yang mendaftarkan namaku. Mereka selalu
melihat latar belakang keluargaku.
“Maaf ya pak, bu... sekolah
kami sudah penuh siswa-siswinya, mungkin sekolah lain bisa menerima anak bapak
dan ibu”. Alasan yang selalu di lontarkan oleh pihak sekolah. Aku pun tak tahu
harus bagaimana. Hanya orang tuaku yang tahu harus berbuat apa. Ayah dan ibu
tetap berjuang mencari sekolah untukku. Mereka pantang untuk menyerah. Meski