Sabtu, 09 Januari 2016

Once Upon a Time ...

Bagi kami para 'budak' pendidikan semasa mengenakan seragam SMA dulu, apa yg di ucapkan guru adalah fatwa (jgn di tambah pujangga). Tanpa menyimak dan mencerna kalimat dari guru, kami selalu mengiyakannya saja. Sampai suatu ketika salah seorg sahabatku yg sering bolos di Interogasi oleh salah seorang guru yg inisialnya... Bpk Hasan (bukan nama samaran) unsure emotikon, di depan kelas. Ketika ia di tanya oleh pak guru yg raut wajahnya tegas nan berwibawah semacam bima di film mahabharata tapi versi maluku... " kenapa kamu sering bolos sekolah ?" Tanyanya lantang. Sambil nyengir2 ngeselin, shabatku sebut saja namanya
skuitwot menatap pak Hasan dgn penuh rasa yg tngah bercampur aduk antara takut dan geli melihat sekelebat kumis pak hasan yang teduh2 mengayomi melambai namun seolah ingin menamparnya. Lantas memancing sang guru utk membentaknya " Kalau kamu malas sekolah, nantinya siapa yg bodoh. Saya atau kamu hah?". "Dengan setengah terkejut, bingung dan takut di pukuli pak guru, ia pun refleks menjawab dgn nada tinggi " K..kkaamuu.. Paaak.." Sambil memeragakan gaya andalan siswa jman itu yakni garuk2 kepala.. Sontak Pak guru, sya dan siswa terbahak dan suasana yg tegang pd awalnya, kini terpecah oleh gelak dan tawa anak2 IPA 1 dan 2 yg saat itu sedang di gabungkan dlm pelajaran Agama Islam. Skuitwot malu ketika sadar akan ucapannya yg keliru. Spontan ia menjabat tangan pak guru, mencium tangannya dan meminta maaf.
Terkadang kita pun harus jeli dlm menangkap instruksi dari guru kita. Krna bisa sja kita akan terjebak di setiap maksud yg ada...
Selmt beristrahat Temans 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar